Gunung Bromo merupakan gunung berapi dan sampai saat ini masih aktif. Keberadaan gunung ini memiliki peran besar bagi beberapa hal, salah satunya bagi Suku Tengger. Paket wisata Bromo kini bisa Anda pilih ketika ingin berkunjung ke kawasan Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.
Pada dasarnya, peran spiritual Gunung Bromo tidak terlepas dari pembahasan mengenai Suku Tengger. Bagi Anda yang penasaran dengan peranannya bagi Suku Tengger, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Sebelum lebih jauh membahas peranan Gunung Bromo dalam kehidupan spiritual Tengger, sebaiknya ketahui terlebih dulu lebih dalam mengenai Suku Tengger. Suku Tengger adalah suku yang mendiami kawasan di Gunung Bromo, Jawa Timur.
Keberadaan Suku Tengger ini menyebar pada 4 wilayah di gunung ini. Dalam penyebarannya ini dianggap seperti menggambarkan kearifan kejawen. Selain itu, Gunung Bromo dalam budaya Tengger juga menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Terlepas dari adanya budaya religius Suku Tengger yang masih dilestarikan sampai sekarang, kehidupan spiritualnya juga masih sangat kental hingga saat ini. Dalam hal ini, peran Gunung Bromo adalah gunung yang dianggap suci.
Bagi masyarakat Suku Tengger, Bromo dianggap gunung suci dan akan dikaitkan dengan berbagai upacara spiritual. Hal ini dibuktikan dengan adanya pelaksanaan upacara Yadnya Kasada.
Yadnya Kasada merupakan ritual mempersembahkan hasil bumi kepada Gunung Bromo. Pelaksanaan ritual atau upacara ini dilakukan 1 tahun sekali. Tepatnya upacara Yadnya Kasada dilakukan setiap bulan purnama pada tanggal 14/15 bulan kesepuluh menurut hitungan kalender Jawa.
Adat Tengger di Gunung Bromo sampai saat ini masih dilestarikan dan dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu. Upacara adat yang diselenggarakan menjadi bukti spiritual dan akan melibatkan peran Gunung Bromo. Adapun upacara adat yang masih dilaksanakan, seperti:
Tradisi leluhur di Gunung Bromo yang masih dilakukan sampai sekarang adalah upacara adat Karo. Karo adalah hari raya bagi masyarakat Suku Tengger Gunung Bromo. Tujuan upacara ini diadakan ialah untuk mengadakan pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
Upacara Kawolu akan dilaksanakan setiap bulan kedelapan tahun saka. Dalam pelaksanaannya, masyarakat akan mengirimkan sesaji kepada kepala desanya. Tujuan dilakukan upacara Kawolu adalah untuk menjaga keselamatan bumi, angin, api, bulan, matahari, dan bintang.
Upacara Kapat menjadi salah satu tradisi yang akan dilaksanakan setiap bulan keempat tahun saka. Pada dasarnya, sebutan ini seringkali disebut sebagai pujan kapat.
Dalam pelaksanaan upacara Kapat ini memiliki tujuan untuk memohon berkah keselamatan. Selain itu juga meminta selamat kiblat, yaitu pemujaan yang dilakukan terhadap arah mata angin.
Upacara Kasada akan dilaksanakan pada saat bulan purnama. Tepatnya pada bulan ke-12 tahun saka. Biasanya beberapa hari sebelum upacara ini dilakukan akan diadakan berbagai tontonan kepada para masyarakat Suku Tengger Bromo Semeru.
Upacara Kasanga akan jatuh pada bulan ke-9 tahun saka. Pada pelaksanaan upacara ini akan diawali dengan mengantarkan sesaji ke rumah kepala desa. Selanjutnya upacara akan berjalan sesuai dengan arahan tetua disana.
Dari berbagai penjelasan di atas, pastinya Anda sudah mengetahui secara singkat peranan Bromo dalam kehidupan Suku Tengger. Nah, bagi Anda yang ingin berkunjung untuk memperdalam wawasan terkait spiritual atau budaya Suku Tengger, maka bisa menggunakan Paket wisata Bromo dari Joglo Wisata.
Pada dasarnya, peran spiritual Gunung Bromo tidak terlepas dari pembahasan mengenai Suku Tengger. Bagi Anda yang penasaran dengan peranannya bagi Suku Tengger, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Mengenal Suku Tengger
Sebelum lebih jauh membahas peranan Gunung Bromo dalam kehidupan spiritual Tengger, sebaiknya ketahui terlebih dulu lebih dalam mengenai Suku Tengger. Suku Tengger adalah suku yang mendiami kawasan di Gunung Bromo, Jawa Timur.
Keberadaan Suku Tengger ini menyebar pada 4 wilayah di gunung ini. Dalam penyebarannya ini dianggap seperti menggambarkan kearifan kejawen. Selain itu, Gunung Bromo dalam budaya Tengger juga menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Peran Gunung Bromo dalam Spiritual Suku Tengger
Bagi masyarakat Suku Tengger, Bromo dianggap gunung suci dan akan dikaitkan dengan berbagai upacara spiritual. Hal ini dibuktikan dengan adanya pelaksanaan upacara Yadnya Kasada.
Yadnya Kasada merupakan ritual mempersembahkan hasil bumi kepada Gunung Bromo. Pelaksanaan ritual atau upacara ini dilakukan 1 tahun sekali. Tepatnya upacara Yadnya Kasada dilakukan setiap bulan purnama pada tanggal 14/15 bulan kesepuluh menurut hitungan kalender Jawa.
Upacara Adat Sebagai Bukti Spiritualitas Suku Tengger
Adat Tengger di Gunung Bromo sampai saat ini masih dilestarikan dan dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu. Upacara adat yang diselenggarakan menjadi bukti spiritual dan akan melibatkan peran Gunung Bromo. Adapun upacara adat yang masih dilaksanakan, seperti:
1. Upacara Adat Karo
Tradisi leluhur di Gunung Bromo yang masih dilakukan sampai sekarang adalah upacara adat Karo. Karo adalah hari raya bagi masyarakat Suku Tengger Gunung Bromo. Tujuan upacara ini diadakan ialah untuk mengadakan pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
2. Upacara Kawolu
Upacara Kawolu akan dilaksanakan setiap bulan kedelapan tahun saka. Dalam pelaksanaannya, masyarakat akan mengirimkan sesaji kepada kepala desanya. Tujuan dilakukan upacara Kawolu adalah untuk menjaga keselamatan bumi, angin, api, bulan, matahari, dan bintang.
3. Upacara Kapat
Upacara Kapat menjadi salah satu tradisi yang akan dilaksanakan setiap bulan keempat tahun saka. Pada dasarnya, sebutan ini seringkali disebut sebagai pujan kapat.
Dalam pelaksanaan upacara Kapat ini memiliki tujuan untuk memohon berkah keselamatan. Selain itu juga meminta selamat kiblat, yaitu pemujaan yang dilakukan terhadap arah mata angin.
4. Upacara Kasada
Upacara Kasada akan dilaksanakan pada saat bulan purnama. Tepatnya pada bulan ke-12 tahun saka. Biasanya beberapa hari sebelum upacara ini dilakukan akan diadakan berbagai tontonan kepada para masyarakat Suku Tengger Bromo Semeru.
5. Upacara Kasanga
Upacara Kasanga akan jatuh pada bulan ke-9 tahun saka. Pada pelaksanaan upacara ini akan diawali dengan mengantarkan sesaji ke rumah kepala desa. Selanjutnya upacara akan berjalan sesuai dengan arahan tetua disana.
Dari berbagai penjelasan di atas, pastinya Anda sudah mengetahui secara singkat peranan Bromo dalam kehidupan Suku Tengger. Nah, bagi Anda yang ingin berkunjung untuk memperdalam wawasan terkait spiritual atau budaya Suku Tengger, maka bisa menggunakan Paket wisata Bromo dari Joglo Wisata.